Jangan Asal Isi Oli Mesin Mobil, Perhatikan Takaran dan Spesifikasinya

Jika oli mesin berkurang ada baiknya ganti dengan yang baru, tidak disarankan untuk menambah.

DAPURPACU – Mengganti pelumas mesin merupakan ritual wajib yang harus dilakukan oleh pemilik mobil, sebagai bagian dari perawatan kendaraan agar tetap dalam kondisi prima.

Terlebih bila mobil cukup rutin digunakan beraktivitas harian. Jika Anda memilih untuk mengganti oli mesin sendiri, pastikan dilakukan dengan cara yang benar.

Pastikan juga untuk volume oli yang dituang sesuai anjuran pabrikan, tidak boleh lebih atau pun kurang. Sebab ada dampak yang dirasakan oleh mesin jika takaran pelumas tidak pas.

Bila volume oli berlebih, performa mesin mobil bakal menurun. Begitu dengan tarikan, terutama pada putaran tinggi terasa berat. Padahal pedal gas sudah diinjak penuh.

Hal itu diamini oleh Technical Specialist PT Pertamina Lubricants (PTPL), Brahma Putra Mahayana, yang menurutnya pelumas yang berlebih menghasilkan fenomena yang dikenal sebagai ‘Churning’.

“Dimana mesin harus bekerja lebih keras untuk menembus oli yang berlebih, efeknya seringkali muncul gelembung udara,” jelas Brahma, dalam siaran resminya, Jumat (14/10).

“Adanya gelembung udara maka kemampuan oli untuk melumasi komponen mesin jadi berkurang. Termasuk kinerja pompa oli dalam mendistribusikan pelumas ke jantung mekanis mobil,” imbuhnya.

Sementara jika volume pelumasnya kurang, resiko kerusakan pada mesin lebih besar. Mesin jadi lebih cepat panas. Kemampuan oli melumasi material di mesin tidak maksimal dan menimbulkan keausan.

Brahma menambahkan, jika pelumas mesin kurang maka akan semakin fatal karena suara mesin akan terdengar lebih kasar akibat gesekan antar komponen.

“Suhu pelumas pun akan semakin panas dan menyebabkan oksidasi, karena hasil pembakaran dalam mesin mengkontaminasi pelumas dan memicu oksidasi lebih cepat,” tuturnya.

Dia menegaskan, jika kondisi ini dibiarkan, lambat laun akan membentuk sludge (lumpur) dan dapat menyebabkan keausan pada metal. Parahnya lagi dapat menyebabkan engine jammed alias mogok.

Lakukan pengecekan oli mesin dengan melihat dari ketinggian dipstick.

Untuk itu jika Anda melakukan pengisian oli mesin sendiri, lihat patokan volumenya melalui media dipstick. Sebaiknya tidak melebihi huruf F dan segera tambahkan oli bila level pelumas sudah berada diantara huruf E dan F hingga mendekati huruf F.

“Rutin mengecek dipstick oli mesin setiap minggu secara berkala, atau setelah melakukan perjalanan jauh. Demi menghindari kerusakan serta mesin menjadi lebih awet,” imbuh Brahma.

Terlepas soal volume, Anda juga wajib membaca buku panduan agar tidak salah saat membeli oli mesin yang sesuai spesifikasi kendaraan. Pastikan juga memilih pelumas berkualitas, seperti produk pelumas lansiran Pertamina Lubricants.

Brahma menjelaskan bahwa seluruh produk pelumas Pertamina telah dilengkapi dengan formulasi Nano Guard Technology untuk mobil bermesin bensin terbaru.

“Teknologi pelumas sintetis ini dirancang dengan cermat untuk memenuhi persyaratan performa teratas yang terbukti efektif melindungi mesin dan membersihkannya secara menyeluruh hingga celah tersempit,” tandasnya. [dp/MTH]

Previous articleBeli Honda New CBR250RR Sekarang, Dapat Voucher Jutaan Rupiah
Next articleBeli Toyota All New Vios, Cicilan Kreditnya Segini Loh!