DAPURPACUID – Titik 0 KM yang berada di Pulau Weh Sabang dapat dikatakan menjadi ‘kiblat’ terjauh pencapaian tertinggi seorang biker pecinta turing di Indonesia.
Butuh banyak pengorbanan untuk bisa ke titik terjauh di Pulau Sumatera tersebut, mulai dari waktu, keuangan hingga sepeda motor harus dalam kondisi optimal.
Semua tantangan itu nampaknya mampu dilakoni oleh Made Angga, yang baru saja menuntaskan solo touring-nya ke 0 KM Sabang, dengan jarak tempuh hingga ribuan kilometer.
Tak hanya itu, Angga pun menyempatkan diri untuk mengeksplorasi titik eksotik termasuk budaya di sepanjang Pulau Andalas tersebut secara langsung.
Bukan tanpa alasan pria berusia 26 tahun berdomisili di Jakarta ini ingin menembus rasa ketakutannya, untuk menjalani turing terjauh tersebut yang sudah dimulainya sejak 5 Desember 2023.
Menggunakan motor Honda CB150R yang telah dimodifikasi, Angga mendapat dukungan dari PTT Lubricants Indonesia lewat penggunaan oli mesin PTT Challenger Superbike 10W40 Ester Technology.
“Saya melakukan solo touring dari Jakarta ke Sabang selama 9 hari, dan perjalanan kembali dari Aceh ke Jakarta selama 9 hari sejauh 6.500 km,” tuturnya dalam siaran resmi, Minggu (18/2).
“Selama perjalanan saya hanya dua kali pergantian oli setiap 3.500 km, yaitu sebelum berangkat dan di Aceh atau sebelum kembali ke jakarta. Saya sangat terkesan dengan keindahan Sumatera.”
Perjalanan dimulai dari Jakarta dengan rute lintas barat yaitu: Lampung – Bengkulu – Sumatera Barat – Sumatera Utara – Aceh, hingga mencapai Pulau Weh, Sabang.
Adapun titik-titik yang disinggahi seperti Taman Nasional Bukit Barisan, Pantai Krui, Pantai Bengkulu, Bukit Langkisau, Puncak Mandeh, Pantai Padang, Sitinjau Lawik, Danau Singkarak.
Angga mengimbau kepada biker pecinta turing yang ingin menuju ke sana (0 KM Sabang), harus dipersiapkan benar-benar kondisi sepeda motor, fisik dan juga mental.
Terlebih jika turing tersebut dilakukan seorang diri. Dia pun mengakui dibutuhkan waktu persiapan berbulan-bulan agar ketiga kondisi penting di atas bisa dilakukan.
Lebih lanjut, dia juga menekankan pentingnya memiliki kenalan di setiap provinsi yang dilalui untuk mendapatkan informasi terkini tentang situasi dan kondisi lokal.
Sebenarnya, motor yang digunakannya mengalami sedikit kendala selama perjalanan yaitu putusnya kabel kopling dua kali. Kondisi tersebut terjadi saat dirinya berada di Bengkulu dan Riau.
“Tetapi mesin saya tetap berperforma baik meskipun melewati medan sulit seperti pegunungan, banjir, hujan lebat, dan panas terik,” papar Angga.
Dia berharap pengalamannya dapat menginspirasi lebih banyak generasi muda untuk menjelajahi kekayaan alam dan budaya Indonesia. Termasuk turing ke titik 0 KM Sabang.
“Indonesia adalah negara yang indah dan tidak kalah dengan negara lain. Semoga kedepanya anak-anak muda Indonesia bisa mengunjungi tempat-tempat indah ini,” tutup Angga. [dp/TH]