Ini Beberapa Penyebab Konsumsi BBM Sepeda Motor Jadi Boros

DAPURPACU – Dapat dikatakan konsumsi bahan bakar yang efisien menjadi pertimbangan utama dalam berkendara sepeda motor, dan tidak melulu menonjolkan performanya saat beraktivitas harian.

Terlebih harga BBM saat ini makin membumbung tinggi. Karena itu, alangkah bijak jika dalam berkendara motor lebih mementingkan efisien BBM ketimbang melaju kencang demi alasan sampai cepat di tujuan.

Namun ada kalanya sepeda motor yang biasanya irit bahan bakar terasa jadi lebih boros, sehingga mengganggu kesenangan dalam berkendara.

“Meski sepeda motor dalam kondisi prima, konsumsi bahan bakar yang efisien tidak akan bisa tercapai apabila tidak dibarengi dengan gaya berkendara yang baik,” ujar Sub Department Head Technical Service PT Daya Adicipta Motora, Ade Rohman.

Berikut adalah beberapa penyebab sepeda motor terasa jadi lebih boros dalam konsumsi bahan bakar, diantaranya yaitu:

1. Filter Udara Kotor
Filter udara yang kotor adalah salah satu penyebab konsumsi bahan bakar jadi lebih boros. Kotoran seperti minyak dan debu yang menempel pada filter menghambat aliran udara yang masuk ke ruang bakar, akibatnya volume campuran udara dan bahan bakar menjadi tidak ideal.

Baca juga:  Serunya Nobar MotoGP Mandalika Bersama Komunitas Honda di Bandung

Kondisi ini membuat proses pembakaran jadi tidak sempurna sehingga banyak bahan bakar terbuang sia-sia. Karena itu, penting untuk membersihkan atau mengganti filter udara secara teratur.

2. Tekanan Angin Ban Kurang
Kondisi ban yang kekurangan angin membuat permukaan ban yang menyentuh aspal jadi lebih lebar. Akibatnya laju motor akan terhambat dan motor terasa lebih berat.

Tekanan angin yang tidak cukup atau sesuai rekomendasi pabrikan menyebabkan mesin bekerja lebih keras dan akhirnya mengakibatkan peningkatan konsumsi bahan bakar.

Oleh karena itu, penting untuk secara rutin memeriksa tekanan ban dan pastikan dalam kondisi yang sesuai dengan rekomendasi pabrik.

3. Busi yang lemah
Salah satu tanda busi sudah mulai tidak layak pakai adalah melemahnya percikan api yang menyebabkan proses pembakaran tidak mencapai hasil optimal. Akibatnya, daya gerak yang dihasilkan akan terasa lemah dan sepeda motor jadi kurang bertenaga.

Baca juga:  Serunya Nobar MotoGP Mandalika Bersama Komunitas Honda di Bandung

Dalam kondisi seperti ini, pengendara cenderung menggenggam tuas gas lebih kuat agar kendaraannya dapat berakselerasi lebih cepat, yang pada akhirnya meningkatkan konsumsi bahan bakar.

Ada beberapa penyebab lemahnya percikan api yang keluar dari ujung elektroda busi, seperti kotoran sisa pembakaran yang menempel pada busi atau kondisi busi itu sendiri. Karena itu, penting untuk melakukan pemeriksaan dan perawatan sepeda motor secara rutin.

4. Rantai Motor Kendor atau Belt CVT Aus/Retak
Rantai motor kendur atau belt CVT yang melar juga dapat menyebabkan konsumsi bensin boros, karena akan mengakibatkan tarikan pada roda menjadi berat.

Kondisi ini menandakan rantai atau belt CVT perlu diganti yang baru. Jika sabuk CVT tidak diganti, maka konsumsi bahan bakar akan meningkat dan ada risiko belt CVT putus secara tiba-tiba.

5. Gaya Berkendara Buruk
Gaya berkendara yang kurang baik juga dapat mengakibatkan penggunaan bensin menjadi boros, diantaranya melakukan akselerasi tiba-tiba, menggeber-geber motor, dapat meningkatkan konsumsi bahan bakar secara signifikan.

Baca juga:  Serunya Nobar MotoGP Mandalika Bersama Komunitas Honda di Bandung

“Untuk itu, penting agar gaya berkendara dilakukan dengan tenang dan santai guna mencapai efisiensi penggunaan bahan bakar yang lebih baik,” tandas Ade.

“Sangat penting untuk melakukan perawatan dan pemeriksaan secara berkala di bengkel resmi terdekat agar seluruh komponen motor tetap optimal,” tutup Ade. [dp/TH]

Previous articleBegini Cara Chery Indonesia Rangkul Calon Konsumennya
Next articleTerjun di Ajang GT500 Tahun Depan, Honda Civic Type R-GT Mulai Diuji