Kick-off Toyota Eco Youth, Upaya Jaring Ide Generasi Muda Kreatif

DAPURPACUID – PT Toyota Motor Manufacturing Indonesia (TMMIN) resmi melakukan kick-off Toyota Eco Youth (TEY) akhir April lalu, yang tahun ini memasuki penyelenggaraan ke-13.

Mengusung tema ‘EcoActivism, Saatnya Beraksi Jaga Bumi’, para peserta yang merupakan siswa-siswi SMK dan sederajat secara Nasional ini ditantang upaya mereka melakukan dekarbonisasi.

Acara kick-off berlangsung di Museum Seni Rupa dan Keramik, Kota Tua Jakarta. Pada kompetisi ini para peserta diminta untuk mengajukan proposal proyek dan inovasi perbaikan lingkungan hidup.

Kemudian, program TEY dilanjutkan dengan sosialisasi, seleksi proposal, bimbingan proyek, implementasi proyek dan mentoring, penjurian akhir dan pengumuman pemenang.

Presiden Direktur TMMIN, Bob Azam berharap melalui kontes ini tak hanya sekadar menurunkan emisi, juga bagaimana menggali dan memanfaatkan kesempatan dalam peluang-peluang baru, yang bertujuan untuk pengembangan ekonomi masyarakat.

“Upaya dekarbonisasi tentunya memerlukan sinergi semua pihak sehingga meraih hasil nyata, tanpa terkecuali generasi muda sebagai pilar utama bagi kontribusi masa depan bumi yang lebih hijau,” tambahnya.

Diinisiasikan pada 2005, TEY hadir sebagai kompetisi gerakan penghijauan dan kepeduliaan lingkungan besutan Toyota Indonesia (PT Toyota Motor Manufacturing Indonesia dan PT Toyota-Astra Motor).

Hingga tahun lalu, kompetisi ini telah melibatkan partisipasi pelajar SMA/sederajat hingga 1.700 SMA dari 34 provinsi di Indonesia, dengan total proposal proyek mencapai hampir 4.000.

Bersamaan dengan acara itu digelar pula talk show bertema ‘Bincang Aksi Jaga Bumi’, menghadirkan para pembicara dari penggiat netralitas karbon di kalangan generasi muda, yaitu Swietenia Puspa Sari dan Zidane Nur Adha.

Mereka berdiskusi mengenai tantangan perubahan iklim global yang dihadapi, serta aktivitas apa yang bisa diambil untuk berkontribusi terhadap lingkungan sekitar.

Konsistensi Untuk Berkontribusi

Bob menuturkan, partisipasi aktif generasi muda dapat diwujudkan melalui aktivitas TEY ke-13 sebagai media inspirasi bagi inisiatif dan kreativitas mereka.

“Dalam mengembangkan ide-ide sederhana menjadi inovasi dekarbonisasi, yang bermanfaat secara nyata bagi lingkungan sekitar,” jelas Bob lebih lanjut.

“Program ini tidak akan berlangsung secara konsisten hampir 20 tahun, tanpa adanya dukungan dan sinergi dari Pemerintah, sekolah dan komunitas terkait hingga para ahli yang berpengalaman di bidangnya,” imbuhnya.

Sadar generasi muda punya peran penting terhadap keberlanjutan bumi dan memerlukan wadah untuk hal tersebut, program TEY diharapkan menjadi media partisipasi aktif semua pihak.

Khususnya, para siswa SMK yang memiliki kesadartahuan dan kepedulian atas lingkungan di sekitarnya, sehingga menjadi aksi nyata bagi akselerasi target Pemerintah mencapai pengurangan emisi secara optimal di 2060.

Vice President Director Toyota-Astra Motor, Henry Tanoto menambahkan, Toyota Indonesia berkomitmen melaksanakan Toyota Enviromental Challenge 2050, dengan menurunkan emisi kendaraan yang diproduksi.

Sejalan dengan semangat ‘continuous improvement’, lanjut Henry, Toyota terus mengembangkan berbagai cara mencapai netralitas karbon dan salah satunya mengembangkan ide dan inovasi terpilih dari para partisipan TEY.

Walaupun tantangan masa depan lebih berat, diharapkan melalui TEY dapat memacu semangat kaum muda dalam menemukan ide-ide inovatif dan dapat diterima semua kalangan.

“Sehingga kontribusi masyarakat yang ingin melestarikan lingkungan dengan caranya masing-masing dapat meningkat dan nyaman bagi semua orang,” jelas Henry.

“Toyota Indonesia mengajak masyarakat berkontribusi melestarikan lingkungan sesuai kemampuannya, seperti memakai kendaraan elektrifikasi Toyota yang semakin lengkap,” pungkasnya.

Sejumlah upaya dekarbonisasi juga diwujudkan melalui berbagai inisiatif penghijauan untuk menyerap emisi yang terlepas dari lautan dan udara, sejak 2013 silam.

Sebagai contoh, aktivitas penanaman bakau telah dilakukan dengan cakupan wilayah seluas 14 hektar di Cilebar dan Cilamaya, dan berhasil menyerap emisi karbon mencapai lebih dari 2.300 ton.

Dikembangkan juga Taman Sakura di Lawu, Jawa Tengah, bekerja sama dengan berbagai pihak sejak 2018. Hingga pembuatan taman bambu dengan penanaman 17 jenis di area Pabrik Karawang, Jawa Barat. [dp/TH]

Previous articleCara V-Kool ‘Pancing’ Ide Gen Z Bikin Video Komersial
Next articleBengkel Siaga Suzuki ‘Digeruduk’ Konsumen Sepanjang Lebaran